Mengatasi Rasa Takut dengan Iman : Pelajaran dari Pelanduk
Dalam kehidupan yang penuh tantangan dan ketakutan, iman pada Tuhan seringkali menjadi sumber kekuatan yang paling kokoh. Namun, seberapa sering kita melihat melampaui kelemahan kita dan menemukan keberanian dalam iman? Mari kita mengambil inspirasi dari makhluk kecil yang disebutkan dalam Amsal 30:26, pelanduk, dan belajar bagaimana mengatasi rasa takut dengan iman yang kokoh.
Pelanduk yang disebutkan dalam Amsal 30:26 sebenarnya merujuk pada “hyrax” dalam bahasa Inggris, yang merupakan jenis hewan kecil mirip tupai yang hidup di daerah berbatu. Ukuran panjang mereka rata-rata 30-70 cm dengan berat 2-5 kg. Pelanduk (Hyrax) meskipun kecil, lemah, dan memiliki banyak predator, mereka menggunakan kecerdasan dan keterampilan mereka untuk menghindari bahaya dengan tinggal di daerah berbatuan. Amsal 30:26, menyatakan, “Pelanduk (Hyrax), yang kecil tetapi membangun rumahnya di batu.”
Dari sini, kita dapat menarik banyak pelajaran. Pertama, kita perlu mengakui bahwa dalam hidup ini, kita mungkin menghadapi tantangan dan ketakutan yang besar. Namun, seperti pelanduk yang membangun rumahnya di batu, kita juga dapat mencari perlindungan dalam keimanan kita pada Tuhan yang kokoh dan teguh. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 18:2 (TB), “TUHAN adalah gunung batuku, bentengku, dan tempat perlindunganku, Penyelamatku, Allahku yang membantu aku, tempatku berlindung, perisai yang melindungi aku, di mana aku berlindung. Ia mendamaikan segala sesuatu kepadaku.”
Kedua, seperti pelanduk yang bijaksana, kita juga perlu menggunakan kecerdasan dan ketekunan dalam menghadapi rasa takut. Ini berarti kita harus mengambil langkah-langkah yang bijaksana dalam menghadapi setiap situasi, dan tidak terpengaruh oleh ketakutan yang mungkin menghantui kita. Dalam Efesus 5:15-16 (TB), kita diperingatkan untuk “berjalan sebagai orang-orang yang bijaksana, dan memanfaatkan waktu, karena hari-hari adalah jahat.”
Terakhir, kita juga dapat belajar dari pelanduk tentang pentingnya mencari perlindungan dalam komunitas iman. Sebagaimana pelanduk membangun rumahnya di batu, kita juga membutuhkan dukungan dari sesama percaya dalam menghadapi rasa takut dan tantangan hidup. Dalam Ibrani 10:24-25 (TB), kita dipanggil untuk “saling memperhatikan, supaya kita saling menggerakkan untuk kasih dan perbuatan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti beberapa orang melakukan, melainkan marilah kita saling menegur, dan itu sebabnya semakin dekatnya hari Tuhan.”
Dengan mengambil pelajaran dari pelanduk (Hyrax), mari kita mengatasi rasa takut dengan iman yang kokoh pada Tuhan, menggunakan kebijaksanaan dan ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup, dan hidup dalam komunitas iman yang saling memperkuat. Dengan demikian, kita akan menemukan ketenangan sejati dalam hadirat-Nya. Tuhan memberkati kita semua.
Penulis oleh Pdt. B. Sitanggang (Ketua GMAHK DSKU)