Bagian Dari Keluarga Allah
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Gal. 3: 26, 29; Mzm. 50: 10- 12; 1 Taw. 29:13, 14; Flp. 4: 19; 1 Yoh. 5: 3; Mat. 6:19-21.
AYAT HAFALAN: “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah” (1 Yahanes 3: 1).
Ada sebuah hubungan yang sangat menakjubkan antara orang-orang Kristen dengan Allah mereka yang memberikan kepercayaan kepada mereka untuk mengatur semua milik Allah di bumi. Sejak awal sejarah manusia, Allah secara eksplisit mendelegasikan pemeliharaan ciptaan yang tak ada cacatnya kepada Adam dan Hawa (Lihat Kej. 2: 7- 9, 15). Mulai dari memberi nama kepada binatang-binatang, memelihara taman itu, dan memenuhi dunia ini dengan anak-anak, Allah memberitahukan bahwa kita sedang bekerja untuk Dia.
Dia juga memberkati kita dengan sumber daya, namun kitalah orang-orang yang dipercayai untuk mengelolanya, seperti mengumpulkan uang, menuliskan cek, melakukan transfer elektronik, membuat anggaran belanja, atau membawa persepuluhan dan persembahan kita ke gereja pada setiap hari Sabat pagi. Allah mendorong kita untuk menggunakan sumber daya yang Dia telah berikan kepada kita untuk memenuhi keperluan kita sendiri, keperluan orang lain, dan untuk pengembangan pekerjaan-Nya. Luar biasa kelihatannya, kitalah yang Allah percaya untuk memelihara anak-anak-Nya, membangun bangunan-Nya, dan mendidik generasi selanjutnya.
Pada pelajaran pekan ini, kita akan menelaah kesempatan dan tanggung jawab menjadi bagian dari keluarga Allah.