Perjanjian Allah Dengan Kita
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Mat. 10:22, Yoh. 6:29,Ul. 28: 1- 14, Ams. 3: 1- 10, Mal. 3: 7- 11, Mat. 6: 25- 33.
AYAT HAFALAN: “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Dan segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu” (Ulangan 28: 1, 2).
Cukup menakjubkan, Allah telah membuat perjanjian dengan kita. Kebanyakan adalah hubungan bilateral, yang berarti bahwa kedua belah pihak (Allah dan manusia) memiliki bagian untuk dilakukan. Sebagai contoh, “jikalau kamu akan melakukan ini, maka saya akan melakukan itu.” Atau “Saya akan melakukan ini jika kamu mau melakukan itu.”
Satu perjanjian yang jarang terjadi adalah unilateral. “Saya akan melakukan ini apakah engkau melakukan sesuatu atau tidak.” Beberapa dari perjanjian Tuhan dengan manusia bersifat unilateral. Sebagai contoh, “yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat. 5: 45). Apakah kita melakukan atau tidak, kita dapat mengandalkan Tuhan untuk sinar matahari dan hujan. Setelah Air Bah, Allah berjanji kepada manusia dan “semua hewan di bumi” bahwa tidak akan pernah ada Air Bah yang lain yang akan menutupi bumi (Lihat Kej. 9: 9- 16), terlepas dari apa saja tindakan kita. Dia juga berjanji: “Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam” (Kej. 8: 22). Musim akan berganti terlepas dari apa yang kita lakukan.
Pekan ini kita akan mempelajari beberapa hubungan perjanjian bilateral yang penting antara Allah dan anak-anak-Nya. Marilah kita berdoa agar, oleh kasih karunia Allah, kita akan “menjunjung tinggi bagian kita dalam perjanjian itu.”